RSS
Container Icon

Rihlah Akhir 2018 (8-9 Desember) Bagian I

Tidak ngerti mulai darimana tiba-tiba saja rencana ini muncul setelah sekian lama tenggelam oleh kesibukan dan kegiatan yang lain. Tiba-tiba Pak Wafa bikin invitation dengan Grup Rihlah DKM At-Taqwa.
Jika dilihat dari umur Grup WA dibuat 11 Nopember 2018, artinya hampir sebulan lebih agenda ini dibuat diam-diam.
Rapat intens di hari kerja senin-jumat (sengaja menghindari Pak Febri)
akhirnya muncul jadwal sebagai berikut:

dengan jumlah peserta sebagai berikut:
---dari kutipan WA:
Daftar rihlah DKM tanggal 8 Des:
1. Wahyu ✅
2. Wafa ✅
3. Supriadi ✅
4. Agus Winarno✅
5. Agus Santoso ✅
6. Buyung ✅
7. Ropii ✅
8. Iyang w ✅
9. Febri Harsanto ✔
10. Soji ✔
11. Bambang RT 30 (kapan bayar)
12. Pak Armain (kapan bayar)
13. Ncuz (kapan bayar)
14. Pak Herman (kapan bayar)
15. Pak Tri✅

Ket: untuk yang sudah dicontreng sudah melakukan pembayaran sebesar Rp.300.000


Informasi untuk perlengkapan yang diperlukan
1. Pakaian+handuk secukupnya masukin tas
2. Payung/Jas hujan
3. Snack sebanyak mungkin😅
4. P3K minyak angin safe careV
5. Alat pancing shimano
6. Jaket parasut
7. kwaci
8. Senter
9.thermos + kopi
10. Monggo dilanjut..

Penjabaran iuran sebesar 300 ribu sebagai berikut:
singkat lagi. Hari H sabtu pagi 8 Desember tim berkumpul di musholla berangkat dengan doa
Cover Man Tabloid Masjid
sepanjang perjalanan pemantauan dengan share live location map.
Lumayan lancar perjalan (easy in jouney) hingga singgah pertama di Masjid Muhajirin Nagreg buat ngopi biar segar






sayang sekali ketika singgah disini tidak ditemukan kopi hitam (habis), akhirnya minum bandreg sebagai pengganti kopi sambil menemani tim yang lagi makan bubur karena mungkin paginya belum sarapan.
Hingga akhirnya tepat menjelang dhuhur sampai di gerbang Situ Panjalu. Rombongan lanjut dengan tiket diberesin langsung sama sohibul gara-gara Waffaul Waffa.










Begitu asyik selama naik perahu, sambil dikelilingkan Pulau sebelum sampai ke Gerbang Makam di Pulau. Banyak canda tawa rekaman disini, istilah kampret dan cebong muncul juga.
Hingga sampailah akhirnya di Pulau tempat Makam Prabu Borosngora.
sambil ziarah melihat sekeliling lokasi, dan menunggu rombongan sholat duhur (jamak qodo), sebentar cukup lalu meninggalkan Pulau
sambil meninggalkan Situ panjalu singgah dulu di Astana Gede sebelum menuju Rajadesa tempat tinggal Sohibul Gara-Gara 'Waffaul Waffa'





Ternyata di Astana Gede ini erat kaitannya dengan Perang Bubat Majapahit dan Galuh, suasana sedih cukup terasa ketika mengunjungi Astana ini.
Lanjut perjalanan menuju rumah Sohibul Gara-Gara di Rajadesa.
lelah sekali hingga akhirnya lanjut di posting berikutnya. :)






















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment