RSS
Container Icon

Pembangunan WC Musholla

Pada awalnya dibangun di Musholla ini hanya dibuat 2 kamar (toilet) untuk perempuan dan laki, tetapi pada perkembangannya ternyata dibuat mandi dan maaf 'buang hajat besar' tidak bertanggung jawab. Sebab Muasabab yang begini memunculkan ide bagaimana jika dibangun WC untuk mengantisipasi jamaah atau ustadz ingin buang air besar. Loh hubungan antara kalimat pertama dengan kedua apa? Ya, alasan yang baiklah yang dikemukakan, masak alasan untuk wc umum :).


Kebetulan ada seorang jamaah (tdk perlu nulis HA/Hamba Alloh sudah kuno) yang mempunyai nadzar atau kaul istilah gaulnya. Jika project goal maka dibangun wc atas biaya sendiri, tanpa melibatkan dana/sumbangan Musholla. Wah kalau semua begini, cepat jadi Masjid nih Musholla :). Ada atau tidak nadzar sebenarnya cepat atau lambat juga dibangun, karena kebutuhan dan peningkatan mutu (pinjam istilah developer). Ya minimal ladang amal fisik tempat ibadah masih terbuka, hayo buruan yang ingin nanam segeralah, daripada kehabisan ladang atau umur. :)
Berhubung mendekat bulan Romadhon dan ada sedikit dana, ada keinginan untuk membuat serambi Musholla. Mungkin sekali dengan pembuatan pondasi keliling dari tempat kamar mandi sampai depan Musholla (samping kanan belum masuk perhitungan). Harapan dengan adanya serambi bisa menampung kegiatan mengaji TPA sebagai antisipasi TK beralih fungsi/kepemilikan, dan bisa juga untuk kegiatan laiinya seperti Rapat RT ataupun yang lain. Perihal teknis pembangunan serambi bagaimana, kapan dan apa, dilihat dilapangan atau nyata. Maklum, berdasar pengalaman penulis, perencanaan begini ketika di lapangan muncul istilah baiknya begini, baiknya begitu, ditambah mumpung ada tambahan dana bisa dimanfaatkan dan lain-lain. Namanya orang banyak dan suara harap dimaklumi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment